Uncategorized

Persaingan perdagangan antar negara ASEAN dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau Asean Economic Community (AEC) dan pesatnya perkembangan arus globalisasi seperti banyaknya perusahaan – perusahaan asal China dan Taiwan diberbagai bidang baik perdagangan barang atau jasa seperti perbankan, pertambangan, konveksi, teknologi serta masuknya tenaga kerja professional ke Indonesia, membuat Indonesia menghadapi tantangan besar.

Semakin banyaknya investor asing khususnya dari china dan Taiwan, membuat kebutuhan tenaga kerja yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Mandarin semakin meningkat. Menurut salah satu pengusaha sukses Lukito Sindoro, yang juga dikenal dengan Liauw Yang Sin, penguasaan Bahasa Mandarin belakangan ini semakin diperlukan, terutama untuk dunia bisnis. Bahkan penguasaan terhadap Bahasa Mandarin sering diidentikan dengan makin cerahnya prospek karir seseorang terutama bagi mereka yang hendak terjun dalam dunia bisnis. Hal ini tentu sangat disadari oleh negara-negara berkembang dan maju seperti Indonesia untuk mendorong sekolah-sekolah dan universitas menyelenggarakan dan meningkatkan kualitas program studi Bahasa Mandarin.

Dalam hal ini, Universitas Widya Kartika Surabaya sangat konsisten mengembangkan program bahasa mandarin baik melalui program Diploma (D-3) dengan konsentrasi Bisnis, Tourism, dan perhotelan.
Meskipun program Diploma-3 banyak dipandang sebelah mata, namun Lukito menjamin prospek kerja lulusan D3 sangat cerah “Saat ini banyak orang-orang Tiongkok berinvestasi di Indonesia. Minimal, mereka membutuhkan guide dan penerjemah yang menguasai Bahasa Mandarin. Jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun, Karena itu, mahasiswa D-3 Bahasa China tidak perlu khawatir. Prospek kerja mereka sangat cerah.” tuturnya.

Lukito menambahkan Mahasiswa Bahasa Mandarin harus bangga, tidak perlu berkecil hati. “Lha wong gaji yang diterima guide dan penerjemah Bahasa Mandarin itu malah di atas rata-rata gaji penerjemah bahasa lain, kok,” pungkasnya.

Selain program diploma, Universitas Widya Kartika juga turut mencetak calon – calon guru bahasa mandarin melalui program sarjana. Bahkan komitmen serta konsistensi dalam pengembangan bahasa mandarin, membuat UWIKA memberikan kualitas lebih seperti seluruh dosen bahasa mandarin merupakan lulusan luar negeri dan tenaga pengajar asing (Native Speaker). Selain itu, UWIKA juga telah menjalin kerjasama internasional melalui beberapa perguruan tinggi di china seperti Chong Qing Normal University, Liu Zhou City Vocation Collage, Guangxi University of Technology, Guangdong University of Foreign Studies. (Red.Windrey)

Leave a Comment